Mānasāra Śilpaśāstra

Mānasāra Śilpaśāstra adalah salah satu teks terpenting dalam kelompok Śilpaśāstra, yaitu ilmu seni dan kerajinan di India kuno. Karya sastra ini merupakan karya monumental dalam arsitektur, patung, dan seni kreatif India. Subjek karya ini umumnya dikenal sebagai Vāstu atau Śilpaśāstra. Karya ini diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi atau lebih awal.
Teks ini berisi pedoman rinci untuk berbagai hal terkait seni dan arsitektur, termasuk:
- Arsitektur Bangunan: Merancang dan membangun kuil, istana, rumah, gerbang, dan struktur lainnya.
- Patung dan Seni Rupa: Aturan untuk membuat patung dewa (murti), pahatan, dan lukisan.
- Tata Kota: Mengatur tata letak kota, jalan, taman, dan tangki air.
- Pengukuran dan Proporsi: Menggunakan geometri suci dan sistem pengukuran yang tepat untuk memastikan harmoni dan keindahan.
Secara harfiah, Mānasāra berasal dari kata Māna (pengukuran) dan sāra (esensi), yang bisa diartikan sebagai "esensi dari pengukuran". Nama ini mencerminkan fokus utama teks pada pentingnya proporsi dan rasio yang akurat dalam setiap aspek konstruksi dan seni.
- Pendahuluan
- Kualifikasi Arsitek (Śilpi-lakṣaṇa) dan Sistem Pengukuran (Mānopakaraṇa)
- Klasifikasi Arsitektur (Vāstu-prakaraṇa)
- Pemilihan Lokasi (Bhūmi-saṃgraha)
- Pemeriksaan Tanah (Bhū-parīkṣā)
- Aturan Peletakan Gnomon dan Pasak (Śaṅku-sthāpana-lakṣaṇa)
- Denah Tanah (Padavinyāsa-lakṣaṇa)
- Kurban Persembahan (Balikarma)
- Perencanaan Desa (Grāma-lakṣaṇa)
- Perencanaan Kota (Nagara)
- Ukuran Bangunan (Bhūmilamba)
- Fondasi (Garbha-vinyāsa)
- Alas Pilar (Upapīṭha)
- Dasar Pilar (Adhiṣṭhāna)
- Pilar (Stambha)
- Entablatur dan Atap (Prastara)
- Sambungan (Sandhi-karman)
- Ciri-ciri Umum Bangunan (Vimāna-lakṣaṇa)
- Bangunan Satu Tingkat (Ekatala / Ekabhūmi)
- Bangunan Dua Tingkat (Dvitala / Dvibhūmi)
- Bangunan Tiga Tingkat (Triitala / Tribhūmi)
- Bangunan Empat Tingkat (Catutala / Caturbhūmi)
- Bangunan Lima Tingkat (Pañcatala / Pañcabhūmi)
- Bangunan Enam Tingkat (Ṣaṭtala / Ṣaṣbhūmi)
- Bangunan Tujuh Tingkat (Saptatala / Saptabhūmi)
- Bangunan Delapan Tingkat (Aṣṭatala / Aṣṭabhūmi)
- Bangunan Sembilan Tingkat (Navatala / Navabhūmi)
- Bangunan Sepuluh Tingkat (Daśatala / Daśabhūmi)
- Bangunan Sebelas Tingkat (Ekādaśatala / Ekādaśabhūmi)
- Bangunan Dua Belas Tingkat (Dvādaśatala / Dvādaśabhūmi)
- Pengadilan (Prākāra)
- Candi Pendamping (Parivāra)
- Gapura (Gopura) dan Jendela (Vātāyana)
- Pendapa atau Paviliun (Maṇḍapa)
- Rumah Bertingkat (Śālā)
- Keadaan dan Pengukuran Rumah Tinggal (Gṛha-māna-sthāna)
- Ritual Gelar Griya (Gṛha-praveśa)
- Pintu-pintu (Dvāra-sthāna)
- Ukuran Pintu (Dvāra-māna)
- Istana Kerajaan (Rājaharmya)
- Pendamping Kerajaan (Rājāṅga)
- Perintah dan Lencana Kerajaan (Rāja-lakṣaṇa)
- Kendaraan dan Kereta Kuda (Ratha-lakṣaṇa)
- Sofa (Śayana), Ranjang (Paryaṅka), dan Ayunan (Mañca)
- Tahta (Siṃhāsana-lakṣaṇa)
- Lengkungan (Toraṇa)
- Teater Pusat (Madhyaraṅga)
- Pohon Hias (Kalpavṛkṣa)
- Mahkota (Mauli) dan Penobatan (Abhiṣeka)
- Perhiasan Tubuh dan Perabotan Rumah (Bhūṣaṇa)
- Trimurti (Brahmā, Viṣṇu, dan Maheśa/Śiva)
- Lingga (Liṅga)
- Altar (Pīṭha-lakṣaṇa)
- Altar (Śakti-lakṣaṇa)
- Gambaran Jain (Jaina-lakṣaṇa)
- Gambaran Buddha (Bauddha-lakṣaṇa)
- Gambaran Para Resi (Muni-lakṣaṇa)
- Gambaran Para Yakṣa, Vidyādhara, dan makhluk mitologi lainnya
- Gambaran Para Pemuja (Bhakta-lakṣaṇa)
- Angsa (Haṃsa-lakṣaṇa)
- Garuda, Raja Para Burung (Garuḍa)
- Banteng (Vṛṣabha-lakṣaṇa)
- Singa (Siṃha-lakṣaṇa)
- Ukuran Perbandingan Gambar (Pratimā)
- Sepuluh Ukuran Tala Terbesar (Uttama-daśatāla)
- Sepuluh Ukuran Tala Menengah (Madhyama-daśatāla)
- Pengukuran Sepanjang Garis Tegak Lurus (Pralamba-lakṣaṇa)
- Pengecoran Patung Dalam Lilin (Madhūcchiṣṭa-kriyā)
- Sanksi Untuk Konstruksi yang Cacat (Aṅga-dūṣaṇa)
- Pahatan mata (Nayanonmīlana)
Referensi:
- Acharya, Prasanna. (1933). Architecture of Mānasāra. Delhi: Bharatiya Kala Prakashan.