Kakawin Sutasoma
Kakawin Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular pada masa kejayaan Majapahit sekitar abad ke-14. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) diambil dari kakawin ini.
Ikhtisar
Kakawin ini bercerita tentang Sutasoma, putra mahkota dari Raja Mahaketu dari Hastinapura. Menolak untuk mewarisi kerajaan, Sutasoma memilih untuk mengembara ke gunung. Dalam perjalanannya, beliau bertemu dan harus berhadapan dengan raksasa berkepala gajah yang hendak memangsa manusia, naga, harimau betina yang akan menyantap anaknya, dan Purusada. Dengan sikap yang tenang, teguh, dan berbelas kasih, Sutasoma malah menyediakan diri untuk disantap oleh mereka. Meskipun demikian tidak satupun dari mereka yang berhasil, malah semuanya bertobat karena sikap belas kasih Sutasoma.

