Skip to content

Kakawin Sutasoma

Kakawin Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular pada masa kejayaan Majapahit sekitar abad ke-14. Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) diambil dari kakawin ini.

Ikhtisar

Kakawin ini bercerita tentang Sutasoma, putra mahkota dari Raja Mahaketu dari Hastinapura. Menolak untuk mewarisi kerajaan, Sutasoma memilih untuk mengembara ke gunung. Dalam perjalanannya, beliau bertemu dan harus berhadapan dengan raksasa berkepala gajah yang hendak memangsa manusia, naga, harimau betina yang akan menyantap anaknya, dan Purusada. Dengan sikap yang tenang, teguh, dan berbelas kasih, Sutasoma malah menyediakan diri untuk disantap oleh mereka. Meskipun demikian tidak satupun dari mereka yang berhasil, malah semuanya bertobat karena sikap belas kasih Sutasoma.

Artefak

# Keterangan
Judul Kakawin Sutasoma
Nomor 23/2/Ka/Dokbud
Penulis Tantular
Lokasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
Dimensi 51 cm x 3,5 cm, 155 halaman

sutasoma

Lihat

# Keterangan
Judul Kakawin Sutasoma
Penulis Dwi Woro R. Mastuti, Hastho Bramantyo
Penerbit Komunitas Bambu
Tahun 2019

sutasoma

Lihat

Komentar