Kidung Calon Arang
Calon Arang adalah nama karakter utama yang menjadi judul kidung ini. Kidung ini mengusung tema gelap "ilmu sihir" pada zaman Kerajaan Kahuripan (disebutkan ada nama Raja Airlangga). Tokoh feminim yang diusung kidung ini bisa dibilang cukup jarang, di antara karya sastra lain yang mengusung tokoh laki-laki.
Hingga kini, tema Calon Arang masih sangat populer di Bali, yang digambarkan sebagai Barong dan Rangda dalam pementasan Tari Kecak.
Ikhtisar
Calon Arang adalah seorang janda sekaligus penyihir dari Desa Girah. Dia memiliki anak yang cantik bernama Ratna Manggali. Meskipun berparas rupawan, tidak ada yang mau menikah dengan Ratna Manggali karena takut dengan ibunya. Karena tidak terima atas perilaku masyarakat terhadap keluarganya itu, Calon Arang menggunakan ilmu hitam untuk mengutuk desa dan kota.
Konon, wabah aneh yang melanda desa/kota telah sampai ke telinga Raja Airlangga. Beliau mengutus Mpu Baradah untuk mengatasi perbuatan jahat Calon Arang ini. Dengan siasatnya, Mpu Baradah mengutus Mpu Bahula untuk mempersunting Ratna Manggali. Mpu Bahula mengetahui bahwa sumber kekuatan magis Calon Arang adalah dari kitab sihir yang dimilikinya. Kitab ini kemudian diambil sebentar untuk dipelajari oleh gurunya Mpu Baradah.
Usai mempelajarinya, Mpu Baradah bermaksud untuk menyadarkan Calon Arang. Calon Arang melawan Mpu Baradah, namun setiap sihir yang dikeluarkannya berhasil dihalau oleh Mpu Baradah. Singkatnya, Calon Arang berhasil dikalahkan. Namun sukmanya tidak dapat disucikan karena dosanya sudah sangat besar.
Artefak
| # | Keterangan |
|---|---|
| Judul | Calon Arang |
| Nomor | 6596 / 07.253 |
| Penulis | - |
| Lokasi | Museum Bali |
| Dimensi | ?? cm x ?? cm, 124 lembar |
