Usana Bali
Usana Bali berjenis prosa yang juga memiliki latar belakang sejarah hubungan Majapahit dengan Bali seperti Usana Jawa. Istilah "Usana Bali" ditemukan pada bagian akhir cerita yang diterjemahkan sebagai berikut.
Segera dijawab oleh Pratata dan Prataksu, "Itu yang sepantasnya diikuti oleh Sang Kulputih, demikianlah teladannya yang tercantum dalam 'Usana Bali'."
Cerita yang dituturkan Usana Bali ini sejalan dan melengkapi Usana Jawa. Separuh bagian awal merupakan latar cerita yang mendahului Usana Jawa, sedangkan separuh bagian akhir melanjutkan Usana Jawa.
Ikhtisar
Intisari dari Usana Bali adalah sebagai berikut.
- Diceritakan mengenai latar belakang kerajaan di Bali yang sudah lengkap tatanan masyarakatnya, namun belum memahami dharma.
- Diperkenalkan utusan dari Majapahit yang bernama Mpu Kulputih, bersama istrinya. Keduanya menjadi pendeta yang menegakkan dharma dan memperkenalkan serangkaian ritus suci Hindu (mungkin Siwa Buddha) Majapahit kepada masyarakat. Ritus "Dewasraya" dan ritus lainnya diterangkan cukup terperinci, sehingga kehidupan masyarakat Bali semakin membaik, makmur, dan jauh dari wabah penyakit.
- Muncul dua sosok misterius di hadapan Mpu Kulputih yang kemudian memperkenalkan diri sebagai Bhatara Putrajaya (atau Bhatara Mahadewa) dan Bhatari Dewi Danu. Keduanya adalah putra dari Bhatara Pasupati yang bertahta di Mahameru (Majapahit). Keduanya dinobatkan sebagai raja di Bali dan bertahta di Pura Besakih. Kerajaan Bali semakin makmur sejak kehadiran kedua anak Bhatara.
- Tidak berapa lama, muncullah tokoh Mayadenawa yang mengalahkan raja di Bedahulu. Mayadenawa mengklaim diri sebagai raja setelah membunuh raja sebelumnya. Diceritakan kedua anak Bhatara kembali ke Jawa. Kemudian ceritanya sejalan dengan Usana Jawa, dengan hadirnya Arya Damar dan Gajah Mada mengalahkan Raja Mayadenawa untuk sementara.
- Dalam Usana Jawa, Raja Mayadenawa belum diceritakan kembali. Dalam Usana Bali, Raja Mayadenawa diceritakan kembali membangun pasukannya dan menguasai Bali.
- Mendengar akan kemunculan Raja Mayadenawa, Kahyangan di Mahameru mengutus Bhatara Indra. Diceritakan perang yang terjadi antara kubu Jawa dengan Bali, yang dilanjutkan dengan pengejaran Raja Mayadenawa dan patihnya.
- Akhirnya Raja Mayadenawa berhasil dibunuh oleh Bhatara Indra. Lokasi kematiannya diceritakan menjadi daerah terkutuk yang tidak boleh dikunjungi siapa pun.
- Bhatara Indra memberikan wejangan dan perintah-perintah agama untuk diikuti seluruh masyarakat Bali sebelum kembali ke Mahameru.
Artefak
| # | Keterangan |
|---|---|
| Judul | Usana Bali |
| Nomor | B/XIII/I/DOKBUD |
| Pengarang | - |
| Lokasi | Pusat Dokumentasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali |
| Dimensi | 30 cm x 3,5 cm, 34 lembar |
